Senin, 07 Februari 2011

Riwayat Para Kembang

Setelah diajar akalku untuk sampai mengurai riwayatmu dari zaman ke zaman dari lisan ke firman, kiranya tahulah aku kenapa mereka menjadikanmu pujaan, dambaan sekaligus incaran.

Coba kita seksama simak apa yang telah tersamak atas riwayatmu yang telah menjalar dari ubun ke benak dari daun ke semak dari fajar yang mulai merangkak hingga senja berkumandang menyeru remang petang serentak menggulung siang. Dan malam bergeming dalam hening merangkul kelam mengejawentah kalam.

Engkau di baiat di tempat yang tak terlihat. Menjadi yang rupawan. Penerima gelar keindahan. Sumber keharuman. Obat mujarab perekat lara rindu dan cinta tak tertahankan. Pelengkap mantra dan rapalan doa berkhusyu’ masyuk mencucup kuduk sepasang pengantin di pelaminan.

Lalu para begawan menafsirkan engkau terlahir dari hasil pembuahan sang putik kesuburan dengan seekor kumbang jantan. Setelah sigap menyesap air susu sendang di taman sorga Tuhan. Kemudian angin jauh menerbangkanmu. Jauh melampaui jutaan malam yang teguh menjaga subuh. Dan mendamparkanmu di lembah yang belum pernah tersentuh. Untuk menawarkan kesedihan. Kesedihan tak tertahankan. Melampaui jutaan tahun tangisan.

Sejak pertama Adam di turunkan.

Jakarta, 06 Desember 2010 (29 Dzulhijjah 1431 H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar