Senin, 07 Februari 2011

Nyanyian Perigi

Di ceruk perigi
di sepi pagi
laut menggelar sujud
karang dan gelombang
saling berpaut

sekumpulan camar terbang rendah
dari paruhnya kesedihan berkisah
seekor merpati menukik lalu meninggi
entah kemana pasangannya pergi
sedang jarak terlalu jauh
dari tepi

petangnya ombak mendamparkan wangi garam
orang-orang pesisir yang kemudian pulang
mendekap sirip-sirip sungsang
maka rekahlah bibir tumang
mencium hangat pada dingin arang

para ibu menyaji kuali
sedap meluap di tungku-tungku
yang terberkati

malamnya anak-anak nelayan memeram kidung
di riap kerudung
di tangkup sarung
mengaji mimpi di ceruk perigi
mencuri nur dari ruh Illahi


Jakarta, Oktober 2010 (Dzulqa’idah 1431 H)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar