Adakah yang lebih muram
dari wajah langit yang mengusung
kematian
hingga jemari malam tergetar menimang
seribu luka menggenang
luruh
kedalam cungkup subuh
adakah yang lebih duka
dari sebuah kidung nestapa
ketika zikirmu menelusup lamat jantung pasir
dan seribu taman cinta merangkummu
kedalam cungkup-cungkup takdir
dimana bisa kutangkup isyarat agung
yang kau toreh di helai sorbanmu
memahat rapat batu-batu sunyi
melesatkan wangi kidungmu
ke cungkup yang paling tinggi
matahari adalah seri suci
dan kidungmu adalah nubuat
yang terberkati
Jakarta, Syawal 1431 H