Kamis, 23 Februari 2012

Di Pohon Rubuh

sebab hujan menderas
maka puyuh dan guruh meriuh
mengantar tubuhmu rubuh

senja pun telah menua
ketika pendar hujan sirna
tubuhmu yang rubuh lantas menggigil
menghamburkan daun-daun luka

oh, pernah bermusim lalu
seorang lelaki datang
bernaung di hijaumu yang rindang
menunggu seseorang
membawa berlembar-lembar rindu
di buku matanya yang sayu

kini malam menjelang
pada tubuhmu yang dingin merentang
hanya ada kunang-kunang berkitaran
memberi remang pada gambar tubuhmu:

sayatan-sayatan rindu
mengekal
di labirin waktu

November 2011