Kamis, 23 Februari 2012

Di Pohon Rubuh

sebab hujan menderas
maka puyuh dan guruh meriuh
mengantar tubuhmu rubuh

senja pun telah menua
ketika pendar hujan sirna
tubuhmu yang rubuh lantas menggigil
menghamburkan daun-daun luka

oh, pernah bermusim lalu
seorang lelaki datang
bernaung di hijaumu yang rindang
menunggu seseorang
membawa berlembar-lembar rindu
di buku matanya yang sayu

kini malam menjelang
pada tubuhmu yang dingin merentang
hanya ada kunang-kunang berkitaran
memberi remang pada gambar tubuhmu:

sayatan-sayatan rindu
mengekal
di labirin waktu

November 2011

Selasa, 14 Februari 2012

(Tanka)

::
seekor burung
langit begitu mendung
angin berdesir
aku melangkah pergi
membawa sedih ini

malam menjelma
hitam warna angkasa
bulan sembunyi
dalam kesedihanku
kunyanyikan firmanMu

15 Februari 2012

(Haiku)

::
mentari siang
bayang panjang pohonan
sketsa buram

selembar kertas
puisi sederhana
kau yang di sana

15 Februari 2012

(Tanka)

::
menjelang senja
hawa dingin menerpa
sepi menjelma
kuteruskan langkahku
mencari suaraMu

14 Februari 2012

(haiku)

::
ujung dermaga
camar terbang menjauh
jangkar bersauh


::
gerimis reda
seekor murai terbang
hilang di ladang

14 februari 2012

(haiku)

::
berdinding bambu
bale di ruang depan
rumah nenekku

sebatang kopi
kebun belakang rumah
lebat berbuah

sebelah dapur
sebuah sumur tua
rimbunan kencur

halaman rumput
beluntas pagar rumah
tempatku singgah

___taman pendidikan, 14 februari 2012

Haiku sederhana

::
selepas hujan
seekor murai terbang
hilang di ladang

rimbunan perdu
merapuh bilik bambu
sepi rumahku


___taman pendidikan, februari 2012