Rabu, 30 Maret 2011

Menuju Batas Arah

dari pangkal arah
derap hati menghela lungrah

dari utara lembah
angin memikul jutaan desah

lajur pematang mengukur larik sawah
pasangan petani tepekur menanami kisah

di lantai-lantai tanah
anak-anak memimpikan sekolah

di lubuk periuk nasi tinggal setengah
dan ikan-ikan belum lah singgah
dari rumah ke rumah

menuju batas arah
pintu langit pecah
:menyambut segala yang tengadah


Jakarta, 29 Maret 2011 (24 Rabi’ul Akhir 1432 H)

Bersepi di Mimpi

Dari setangkai sunyi
mekarlah sekelopak sepi
mengabarimu perihal mimpi

mimpi yang serupa kelana burungburung
merubung pagi hingga petang menabur kidung

dari akar malam
tumbuhlah batangbatang kelam
merimbuni relungrelung suram

lalu dari cungkup samudra ombak menggulung
deru angin menajamkan beliung
melesatkan sepi memintasi lembah dan gunung

menuju puncak tertinggi:
tempat bagi segala mimpi dan nyeri bergantung


Jakarta, 17 Maret 2011 (12 Rabi’ul Akhir 1432 H)

Re: Sosok Itu

Namun masih ada satu pintu
yang kutinggalkan untukmu
bukalah

Di sana kenangan telah kutanam
menjadi buah
petiklah

Ia akan menghidupimu
memberimu mimpimimpi baru
bangkitlah

Mimpi yang akan mengantarmu
menatah sejarah
yang pernah patah


*Puisi balasan rame-rame teman2 Buma (puisi asli fairtale862000)


Jakarta, 30 Maret 2011 (25 Maret 1432 H)

Re: Melawan Hujan

lalu dari matamu
biji hujan berjatuhan
meraut sepinya waktu
menupang hampa dan rindu


*Puisi balasan rame-rame buma (puisi asli Mas Khamid Istakhori)


Jakarta, 30 Maret 2011 (25 Rabi'ul Akhir 1432 H)

Re: apakah cinta ini?

seperti kau menunggu balasan
dari pesan yang kau kirimkan
dag..dig..dug
dag...dig...dug

sebelum kemudian
akankah kau teruskan
dalam rasa cemas juga harapan

karena kau akan ikut hanyut
gelombang pasang surut

*Puisi balasan rame-rame buma (puisi asli my Mus Art)


Jakarta, 30 Marte 2011 (25 Rabi'ul Akhir 1432 H)

Re: Teman

Dan tibalah musim itu
bumi diselimuti salju, katamu
hanya wajah-wajah dingin
dalam mantel-mantel tebal berbulu
berkelebat ke segala arah
mencari anggur yang tumpah


*Puisi balasan rame-rame dengan teman2 Buma (puisi asli Naz: Teman)


Jakarta, 30 Maret 2011 (25 Rabi'ul Akhir 1432 H)