Jumat, 03 Juli 2009

Perpisahan

Ketika satu persatu di antara kita
telah berangkat lebih dulu
melambaikan doa perpisahan seiring jalannya roda
menebarkan wangi kembang menyelubungi tubuh kereta
dan hanya menyisakan peron sunyi dan bangku-bangku lengang

kemudian kita menunduk berkerudung duka
menangisi arak-arakan waktu yang telah kita kerandakan
tanpa terlebih dulu di mandikan
dengan taburan wewangian kelopas sujud
yang semestinya bisa kita petik
dari hamparan taman luas jiwa-jiwa zuhud

ketika rombongan kafilah
pernah sejenak singgah
masih terngiang di telinga kita senandung gurun
walau kibaran jubah mereka telah lama menghilang
di balik kabut gunung

lalu sudahkah kita mendengar gumaman para ruh
melepaskan sebutir ruku' dari untaian lima waktuNya
adalah sebuah perpisahan
yang paling jauh...


Waktu siang, 17 Juni 2009

Rabu, 04 Februari 2009

Cinta sewangi surgawi

aku terus melangkah melewati pintu-pintu waktu
dengan sebelah tanganku masih menggenggam rindu
rindu yang bertumpu pada tungkai harapan
berpijak kesabaran
yang kuharap tetap tegak berjalan menjelajahi rimba duniawi
dengan penerangan pelita risalah nabi
serta buku peta kalam ilahi

ketika tiba di pertigaan malam
aku berhenti dan berbelok
mencari sumber gemericik yang begitu bening nan elok
untuk membasuhi noda-noda yang melekat
membilasi angan-angan yang tersesat
yang sesaat melumuri hasratku di kala lelap

lalu aku gelar secarik beledu tua
dan di atasnya, kumainkan irama tubuhku mengiringi nada-nadaNya
dengan syair yang melantun, melebur ke dalam bait-bait do'a
untuk mampu merangkum ranting-ranting kalbuku
yang berderak, berserak
untuk mempersunting cinta bersanding di sebelah jiwa
dengan cinta yang memadu ragawi
sewangi surgawi...
yang di berkahi...

02 Agst 08

Wasilah Hati

detik telah membawa larut
semakin jauh
namun aku belum selesai
merias diri

akan aku kenakan gaun indah itu
bingkisan dari senja
yang di hantarkan di ambang jendela
untuk menyambut kekasihKu
bila nanti tiba

akann aku bisikkan dengan manja
lagu terindah sepanjang masa
lalu akan aku serahkan segalanya
di peraduanku

hingga tak ada lagi hasrat dan rasa
yang tersisa


ketika siang, 26 Nov 08

Selasa, 03 Februari 2009

Pada Sebuah Nama

kini telah aku catat dengan tinta lekat
sebuah nama di lembaran hatiku
yang selalu lembut aku raba
dengan jemari rasaku

perlahan aku melangkah
berpayung gerimis pagi
menuju tepian perigi
memandangi biru samudera
luruh pada amuk riaknya

lalu aku berbalik pulang
merenungi jejak tapak yang terasa senjang

namun hatiku tak akan ragu menunggu
pada sebuah nama asaku bertumpu

Membasuh Luka

jika nanti jemari waktu menuntun kita
bertemu di hadapan janji yang bersimpuh
akan aku katakan kepadamu
masih terjaga nyala lentera rasa
di dinding ruang hati
menerangi langkah rindu
di sepanjang titian hening

jangan kau sesali jejak yang pernah ada
karena itu adalah keindahan
yang pernah kita lukis bersama

walau hati ini selalu menatapmu
namun tidak berani aku mengusikmu

kini izinkan aku pergi
menyelam ke dasar telaga rasa
dan membawakan setangkup beningnya
untuk membasuh lukamu yang pernah ada

Samudera Hati

setelah sekian lama dalam kesendirianku
Dia mempertemukan kita
memberiku rasa yang begitu indah
lalu aku menggenggamnya erat
dan menempatkannya di dalam ruang hatimu
untuk engkau simpan

hingga jika tiba waktunya nanti
bawalah ia berlayar
dengan bahtera cintaNya
mengarungi samudera hatiku...