Jumat, 06 Januari 2012

Senja, Malam dan Pagi

(1)
…dan senja mulai menampakkan diri
dengan rambut jingganya yang terurai

menyambut burung-burung datang
dari arah terbit matahari
membawa nyanyian merdu

yang di cipta oleh pagi
lewat tawa para bidadari…

(2)
Aku ingin rebah di dada malam
yang hening
tempat ia menyimpan butiran
embun bening

yang akan ia letakkan
di kelopak mata pagi
ketika gerbang langit membuka
oleh kuning cahaya

lalu biarkan aku tetap menyimpan
embun bening itu
di hening dadaku

walau pagi akan berlalu
walau mentari semakin berjarak
dariku…

(3)
Pagi yang putih.
Telah menyisakan seuntai senyum
pada matahari yang lamat mendaki
pada kisah hari yang telah di mulai

angin datang membawa kabar
daun-daun dan kelopak pun menebar
lalu tanah menanam biji dan benih
di dalam rahim akar


begitulah kehidupan berjalan
dan kisah waktu terus berputar

seperti rindu yang mendebar
memaut lembut rasa kasih yang sabar
menanti waktu perjumpaan…

Jakarta, 2010

Halaqah Malam

ada angin datang, seketika dingin membentang
namun begitu, biarkan aku
tetap menyimak pohon malam
menggugurkan daundaun hening
:halaqah langit paling diam

oh, di permukaan kitab yang menua
betapa jiwaku telah menjadi lamur
tersaruk aku dalam labirin umur

tik tak detak jam serupa busur sepi
pada runcing hujan
memanah bara api
lalu bagai jeda nafas
menuntun rangkaian bunyi
hurufhuruf malam lepas
membangun rakaat sunyi

jakarta, penghujung desember 2011