Selasa, 22 Februari 2011

Pada hening

Aku ingin rebah di dadamu
menghirup segar nafas khusyu’mu
mencuri debar ketenanganmu
Yang rapi kau simpan, di dalam selimut diam

ada senyum samar, mekar
di kedut bibirmu
ketika kelopak rembulan ranum berpijar
ketika putik-putik bintang menyemut berpendar
jatuh menghujani tubuhmu
sehingga aromamu yang sunyi
tercium lebih wangi

aku juga ingin belajar
pada hikmat kesabaranmu, pada lamat warnamu
selagi purnama belum bertakhta
selagi gugusan bintang belum meraga
kau sambut salam dan percakapan di dalam senyap
kau peluk rintih dan pinta di dalam lindap.

Kau, hening, yang merajai dingin
berjalanlah ke arahku
aku ingin memaknai semua itu
sehingga menjadi sepertimu:
khusyu’, tenang dan wangi
dan dari lubukmu mengalir damai

11 Rabiul Akhir 1431 H (27 Maret 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar