Selasa, 22 Februari 2011

Tawanan Cinta

air mataku kian luruh
hatiku telah jatuh
ke lembah cintaMu ya Rabbi

segala luka
kidung nestapa
memburai gemulai kedalam cahaya
melesat bersama matahari
menukilkan seri abadi

aduhai rindu
betapa keras kuketuk pintumu
telah tandas kusesap candumu

awan-awan putih
embun-embun jernih
adalah syair cinta yang dalam kugali
dari cungkup sukma
yang paling bersih

hingga betapa aku merasa malu
seperti bidadari
tertawan birahi
di altarMu ya Rabbi


Jakarta, Syawal 1431 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar