Selasa, 22 Februari 2011

Pitutur Padi

Semula aku adalah benih
yang kau semai dengan doa-doa lirih

lalu hujan jatuh berderak
mengajak cangkulmu menyalami sawah sepetak

tak kutemu musim melangkah mundur
namun tidak denganmu kala tandur

hingga kau pun rela bergelung dalam saung-sinung menjagaku
dari sergapan hama wereng hingga belitan benalu

agar tubuhku mumpuni tumbuh merunduk meninggi
merunduk meninggi menaungi isi

mangajar ilmu hidup yang hakiki
yang sabar kau hirup lewat harum jerami

lalu musim berganti
Tuhan me-rahmati

mengisi celung lesungmu
dengan biji-bijiku yang serupa bentuk

benih-benih yang kau semai
dengan serbuk-serbuk doa yang tawadu’


Jakarta, 05 Januari 2010 (29 Muharram 1432 H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar