Kelam
gemulung awan
menjadi rintik hujan
di tengah kolam
ikan-ikan menyelam
menjemput cahaya
dari kelam
Di Batu Sepi
di batu sepi
debu-daun menepi
setelah hujan reda
kau memasang lentera
di ufuk jingga menyala
kini langit tlah bersalin rupa
kita menggenapi segala lupa
Sabar
kusinggahi malam
dalam cahaya langit yang jatuh
gemebyar
biarkan gambar dukaku memudar
hingga kanvas hatiku kian lembar
Pada Tikar
pada tikar lusuh ini
waktu singgah
dan pergi
malam mengejawentah
segala mimpi
keningmu berkisah
di tiap anyaman ini
Gerimis
gerimis datang
kubawa langkah pulang
pintu terbuka
kucari suaramu
ke segala penjuru
Kincir
putaran kincir
butir waktu bergulir
awal dan akhir
lumpur lebur ke akar
tangis ziarah fajar
Lepas
menitis hujan
hembusan angin senja
hening lautan
bakung dalam jambangan
lerai tiap kenangan
Gambar
selembar kertas terbang
singgah di bangku taman
gambar wajahmu
kenangan berlepasan
dari sekat mimpiku
Kisahmu
akhirnya tibalah musim itu
bumi di selimuti salju, katamu
hanya ada wajah-wajah dingin
dalam mantel-mantel tebal berbulu
berkelebat ke segala arah
mencari anggur yang tumpah
Di Pesarehan
hanya batu-batu sunyi
tersepuh matahari
daun-daun kering jatuh
dari ranting mahoni
beribu-ribu nyeri
melantakkan diri
seandainya bisa kembali bermula
kulebur doa menjadi baka
(2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar