Sekumpulan camar terbang melintas
di atas hamparan birumu yang tanpa riak
hanya buih-buih kecil putih perlahan berarak
kini kawanan camar itu menjadi titik-titik siluet
hingga hilang lepas dari pandanganku
dan kembali aku terpaku kepada samudera biru
kepada keindahannya yang selalu menyihir hatiku
lalu perlahan aku berbalik kearah datangku
menunduk, menapaki kembali samar jejakku
seiring detak hatiku yang tak berhenti mengingatmu
dan mengerti akan rindumu kepada samudera biru
Jumat, 06 Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar