sekulum senyuman
menepis jalaran duka
menggelayut perlahan
di sayap senja
dan jeritan camar
memperdengarkan irama kesedihan
seiring pecah tangis ombak di lautan
hingga mengoyak tabir malam
yang erat membalut perih
diantara sepi dan hening
yang samar
lalu ulurkan jemariMu
merangkum isakan-isakan pilu
dan mengajariku
memetik nada-nada duka
di sudut teras waktu
Selepas Isya’, 16 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar